“Aku kangen, aku sangat rindu..
kapan kita bisa bertemu?”
kau bagai tak lelah ucapkan kata itu
sebentar lagi sayang!!!
Sebentar lagi aku kan datang menemuimu.
“Sebentar. Sebentar.
Kenapa mesti dan selalu kata itu..
Yang selalu menjeratku diruang waktu
Menunggu diujung batas tak tentu
Jangankan sebulan ato seminggu
Sehari saja bak setahun lamanya waktu memenjarakanku”
Protesmu.
Sayang…
Andai saja kau tahu disebalik cakrawala hatiku
Disana telah terukir jutaan rinduku
Yang membumbung, menggunung
Membuncah dan menghentak
Ingin sua denganmu.
Sayang…
Kau tahu...
Ditaman hatiku tlah kusediakan singgasana
Khusus untukmu, ya hanya untukmu
Dimana bisa kau untaikan celoteh suka tawamu
Kau hamparkan rindu manjamu
Kau muntahkan segala kesal kesahmu…
Kau sandarkan pedih dan pilumu dipundaku
Sayang…
Kali ini pecayalah padaku
Akan kupegang dan kutepati janjiku
Aku kan datang menemuimu
Dan tak kan pernah lagi meninggalkanmu.
Sayang…
Tunggulah aku…
Dalam tiga minggu hitungan waktu